Aku mencoba bangkit dan berjalan menuju sebuah titik. Titik itu amat terang, makin ku dekati makin terang lah cahaya itu. Tak lama aku sampai ditempat itu, cahaya itu ku rasakan sangatlah hangat. Semakin lama ditempat itu, kenyamanan merasuki relung jiwaku hingga aku tak ingin pergi dan beranjak sedikitpun.
Jalan didepanku terbentang luas dan di ujungnya terdapat tirai yang memancarkan sinar yang juga tak kalah terangnya. Sekilas, sesosok bayangan tertangkap mataku, dari bentuk tubuhnya aku amat mengenalnya. Dan benar, sosok itu sangatlah aku kenal. Ia menarik tanganku dan mengajakku keluar dari tempat itu. Aku terdiam dan heran, tapi aku tak mampu berbuat apa – apa, aku hanya mengikuti apa yang ia perintahkan. Dengan mimik marah, ia memegang tanganku dengan amat kuat, lalu ia mendekapku kedalam peluknya. Dan sesaat aku tak sadarkan diri. Mataku terasa berat, aku mencoba membukanya, diatas kepalaku terdapat beberapa lampu dengan ukuran yang tak biasa, dikedua lubang hidungku, terpasang selang, aroma sekitarku adalah aroma yang tak kusuka, sosok yang menarikku itu kini tepat berada di depan mataku. Pipinya basah dengan air mata. Ia menatapku dengan penuh kerinduan dan kerinduan itu amat kurasakan.
Kejadian yang sangat tak ku mengerti. Ia mengatakan sudah lama menungguku membuka mata. Seingatku, 2minggu lalu aku melihat sebuah benda keras menghantamku, membuatku hingga berada disisi jalan, orang – orang sekitarku datang mengerubungiku dan bertanya – tanya. Setelah itu aku tak merasakan apa – apa lagi. Hingga aku berada ditempat terang itu dan bertemu dengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar